Storytelling: Alumni STAN

Kalo sedang keracunan ide untuk nulis, thesis yang masih setengah jalan termasuk tugas-tugas kuliah yang belum tersentuh pun harus diabaikan. Keburu bablas idenya. Karena menulis pun perlu momentum. Ah, sudahlah, gak perlu lama-lama. Ada satu gagasan yang baru saja menyentak saya.

Topik tulisan ini, seperti judulnya, ditujukan untuk alumni STAN, khususnya dalam rangka menyemarakkan Reuni Akbar tanggal 2 Oktober 2010 nanti.

Dalam beberapa topik terkini di milis alumni STAN, banyak diskusi terkait sepak terjang alumni STAN. Tentunya ini tidak mengherankan, mengingat peran sebuah milis alumni itu sendiri. Keberadaan organisasi alumni salah satunya adalah untuk networking dan pengembangan sense of community. Jadi, berbagi cerita tentang sepak terjang alumni di dunianya masing-masing adalah salah satu contoh untuk mencapai fungsi ini.

Kembali ke contoh, yang terakhir kali sempat jadi trending topic di milis alumni STAN adalah Ahmad Gozali, sang perencana keuangan syariah dari Safir Senduk & Rekan. Banyak sesama alumni STAN yang gak tau kalo beliau ini alumni STAN juga. Ahmad Gozali bukanlah satu-satunya alumni STAN yang sukses dalam mengarungi karir pilihannya. Banyak sekali alumni-alumni lain yang juga punya kisah sukses. Yang menarik, sebagai kampus plat merah milik Kementrian Keuangan, STAN ternyata tidak hanya menghasilkan birokrat handal. Banyak sekali alumni STAN yang juga sukses di jalur profesional, akademik, wirausaha, swasta, legislatif, dan lain sebagainya.

Pertanyaannya, sudahkah sepak terjang para alumni STAN yang sukses ini menginspirasi alumni STAN lainnya maupun adik-adik yang sedang duduk di bangku kuliah di Jurangmangu sana?
Yuk, lanjutkan baca

IKANAS DEPKEU and the beautiful Sunday

Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar aka nada Reuni Akbar dari sekolah/kampus yang hampir seluruh alumninya bekerja di satu lingkungan yang sama? Bosen, sepi, pasti gak rame, gak ada lagi yang diomongin karena kuliah bareng dan kerja juga nyaris bareng alias mirip-mirip bidang kerjanya, belum lagi kalo inget bahwa jaman mahasiswa dulu sering apatis ama segala macem kegiatan kampus. Tetapi, reuni akbar sekolah kedinasan Departemen Keuangan kemarin hari Minggu 11 Nov 2007 di Jakarta benar-benar membawa suasana beda bagi kebanyakan orang termasuk para alumni sendiri.

Semuanya dimulai pertengahan Ramadhan 1428 kemarin, ketika Parmin dan sekian orang dari Direktorat tempat saya bekerja mulai sibuk dan menghembuskan kabar bahwa akan ada reuni sekaligus Kongres Ikatan
Alumni Perguruan Tinggi Kedinasan Depkeu [IKAPTKDK] yang kedua di Kampus STAN, bulan November ini. All the crew udah mempersiapkan acara itu sedemikian matangnya tapi di tengah-tengah persiapan ternyata ada perubahan skenario. Yap, Ketua IKAPTKDK periode 2003-2007 a.k.a Hadi Purnomo [ex bos gue di Pajak] ngasih isyarat kalo Bu Menteri Keuangan berkenan hadir di acara reuni itu. Woho.. paniklah panpel yang cuma segelintir itu untuk ngeset ulang acaranya menjadi 1 class higher than before. Saya sempet gak yakin acara ini bisa berjalan dengan suksesnya. Apalagi udah banyak acara reuni yang saya lewatkan karena saya yakin kalo acara yang kayak begituan cuma diperuntukkan bagi alumni yang udah lamaaa bangett lulusnya dan bener-bener gak pernah tau kabar temen-temennya waktu kuliah dulu. Tapi faktanya berbicara lain.. Lanjut di sini